Berbagai brand kecantikan tengah membombardir pasar kosmetik Indonesia. Mulai dari brand ternama hingga baru yang diproduksi oleh maklon. Bukan hanya brand dalam negeri, banyak pula brand asal luar negeri. Hal tersebut tidak lepas dari tingginya antusiasme pengguna produk kecantikan. Dengan iming-iming wajah putih, cerah, dan bebas kerutan seketika menjadi bomerang bagi konsumen.
Tingginya daya beli tentu saja membuka peluang usaha bagi banyak orang. Salah satunya pelaku bisnis kecantikan yang ingin meraup keuntungan. Sayangnya, hal tersebut tidak diikuti oleh edukasi mendasar tentang bahan-bahan produk. Alhasil, produk yang dihasilkan tidak memenuhi standar kualitas dan keamanan. Tak jarang kita lihat produk-produk ini dijual bebas di pasaran.
Alih-alih cantik, menggunakan produk kecantikan berbahaya akan menimbulkan efek samping bagi kesehatan. Bahkan beberapa diantaranya diketahui mampu memicu penyakit kanker dan degeneratif. Bagi ibu hamil, penggunaan produk dapat mengakibatkan kelahiran prematur ataupun keguguran. Ada juga beberapa kasus yang menunjukkan infertilitas atau tidak subuh, karena pemakaian jangka panjang.
Izin Resmi Dari BPOM
Di Indonesia sendiri, kita mengenal BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yang mengawasi keamanan produk. Semua produk yang dapat beredar di pasaran harus melewati rangkaian tes. Salah satunya uji klinis atau laboratorium untuk mengetahui kandungan dalam produk. Proses ini dilewati pula oleh maklon untuk memastikan produk rekanan aman dipasarkan.
Dalam tes ini, sampel produk diteliti, apakah ada kandungan bebahaya, seperti mercury dan hidroquinon. Dicari tahu pula kadar dari masing-masing bahan yang harus sesuai standar berlaku. Jika dirasa melewati ambang batas, maka BPOM berhak melarang peredarannya. Begitu pula dengan produk-produk kosmetik yang sudah beredar, namun belum mengantongi izin BPOM.
Keamanan konsumen jadi tanggung jawab BPOM bersama pemerintah. Konsumen berhak membeli produk yang terlah tersertifikasi oleh BPOM. Bila produk tersebut disinyalir memalsukan atau belum mengantongi BPOM, konsumen boleh melakukan pengaduan. BPOM wajib menindaklanjutinya dengan kenyamanan semua pihak, terutama konsumen. Sehingga tidak ada lagi keluhan atau kasus atas penggunaan produk berbahaya dari maklon atau brand.
Bahan Herbal yang Digunakan
Selain jaminan aman dari BPOM, konsumen juga harus pintar dan selektif. Jangan mudah tergoda dengan klaim sepihak dari brand tertentu. Bila perlu, cari tahu komosisi bahan yang digunakan serta kegunaannya. Jika bahan yang digunakan tergolong herbal atau alami, maka Anda boleh sedikit bernapas lega. Meskipun tidak menjamin 100% untuk digunakan, setidaknya kandungan kimianya sangat minim.
Perlu diingat, apapun yang digunakan secara berlebihan akan berdampak tidak baik. Begitu pula dengan kosmetik herbal, Anda harus mengikuti aturan pemakaian. Maklon maupun brand sudah memperhitungkan batas aman dan dampak dari kesalahan pemakaian. Guna meminimalisir hal tersebut, tak jarang brand mengedukasi para konsumennya dalam penggunaan produk tersebut.
Pemilihan bahan herbal tentunya memiliki alasan tersendiri. Salah satunya bahan yang memiliki komposisi kompleks dan terhitung lengkap. Artinya, bahan-bahan alami kaya akan manfaat sekaligus memiliki zat aktif yang dapat digunakan sebagai penawar. Keseimbangan inilah yang membuat proses detoks saat penggunaan produk berjalan jauh lebih aman dan nyaman bagi konsumen.
Bijak Memilih Produk Kosmetik
Jaminan keamanan bukan hanya jadi kewajiban pemerintah, dalam hal ini BPOM. Konsumen juga harus lebih peduli dan teruka untuk mencari tahu lebih lanjut produk kosmetiknya. Semakin ‘melek’, semakin bagus pula bagi konsumen sendiri. Mereka tak hanya menyelamatkan diri sendiri, tetapi juga mengedukasi orang-orang sekitar. Oleh karena itu, tingkatkanlah kesadaran akan penggunaan produk, tak hanya kosmetik.
Biasakan membaca, minimal komposisi produk agar tak merasa terjebak. Bila perlu, berbagi saran dan pengetahuan dengan teman lainnya. Anda juga dapat berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui bahan mana yang aman dan dalam kadar berapa. Begitu pula sebaliknya, bahan apa yang harus dihindari dalam kondisi tertentu.
Jadi, kini Anda sudah lebih teredukasi bukan tentang pemilihan produk kosmetik. Tak ada lagi alasan menggunakan produk abal-abal yang masih ramai dijumpai di pasar bebas. Tetaplah jadi konsumen yang pintar dan bijak untuk kesehatan di masa mendatang. Jangan gadaikan kesehatan hanya karena ingin tampil cantik instan. Apalagi mengabaikan informasi seputar maklon dan brand yang digunakan.