Sejarah MLM Sampai Munculnya Software Multi Level Marketing
Kemunculan software multi level marketing merupakan bukti bahwa bisnis MLM dari zaman dahulu masih relevan dengan bisnis untuk masa sekarang. MLM atau dikenal sebagai bisnis piramida juga ternyata memiliki penyebutan lain, yakni schema Ponzi. Ponzi tidak lain merupakan penemu bisnis ini.
Tahun 1920, Charles Ponzi, imigran asal Italia yang berpindah ke Kanada mendirikan kupon post di Boston. Dari perusahaan yang didirikannya tersebut ternyata Ponzi mampu meraup keuntungan sangat tinggi. Kekayaan itu bertahan dan bisa ia wariskan sampai dengan akhir hayatnya tiba karena penyakit.
Sumber lain mengungkapkan bahwa sejarah MLM sampai kemunculan software multi level marketing diawali oleh desain penjualan California vitamins mengajak lebih banyak pelanggan menggunakan produk mereka. Masing-masing pelanggan memiliki hak istimewa untuk mensponsori pelanggan lain.
Bisnis yang menjanjikan memang tidak begitu saja bertahan tanpa hambatan. Hal itu pula yang terjadi pada bisnis MLM, di mana pernah mengalami masa silam ketika orang tidak bertanggung jawab menyalahgunakannya. Ini alasan kenapa Anda harus cermat melihat sumber bisnis MLM yang dijalankan, baik produk atau penyedianya.
Ciri-ciri Bisnis MLM yang Sehat
Disadari atau tidak, kemunculan software multi level marketing di Indonesia, khususnya, karena penduduk Indonesia sendiri banyak menjalankan bisnis MLM. Tercatat sekitar kurang lebih 5,5 juta penduduk Indonesia berkutat dalam bisnis ini. Tertarik? Jangan asal berbisnis jika tidak tahu ilmunya. Perhatikan dulu ciri-ciri bisnis yang sehat, berikut ini:
1. Hindari pemikiran bahwa bisnis MLM itu money game yang tidak mengedepankan produk. Sebab bisnis MLM yang baik nan sehat adalah memanfaatkan pemasaran barang atau jasa. Pastikan bahwa produk barang serta jasa yang dipasarkan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
2. Contoh bisnis MLM yang berkembang pesat adalah salah satu brand kosmetik ternama. Ada istilah upline dan downline di dalamnya. Tugas upline memang mencari downline sebanyak mungkin untuk menaikkan level, namun mencari saja tidak cukup jika tidak memberikan bimbingan.
3. Bisnis MLM yang baik memiliki ketentuan menguntungkan bagi semua member. Tidak ada perbedaan keuntungan antara member lama dengan member yang baru bergabung. Jika Anda menemukan kasus downline bekerja keras sementara upline berleha-leha saja, itu dipastikan bukan contoh bisnis yang menjanjikan.
Bisnis MLM di Indonesia secara tidak langsung ada banyak, di mana di dalamnya memberikan keuntungan untuk orang yang di istilahkan upline dan juga orang yang di istilahkan downline. Sayangnya, stigma masyarakat terhadap MLM tidak dapat dipungkiri sudah ternoda. Padahal, anggapan tersebut tidak benar karena bisnis MLM yang baik masih banyak Anda temukan.
Sekilas Tentang Bisnis MLM
Software multi level marketing yang hadir karena sejarah MLM harus dibedakan benar dengan bisnis money game yang menyesatkan. Sejarah bisa saja mengacu pada ketidakbaikan penemunya, namun orang pintar dan beretika tentu bisa memodifikasinya menjadi bisnis yang lebih bermanfaat dan terjamin.
Kenapa bisnis MLM menguntungkan? Itu karena MLM sistemnya membangun pemasaran dengan strategi ampuh. MLM juga membangun saluran distribusi yang baik. Tugas utama MLM adalah memindahkan produk, berupa barang atau jasa kepada konsumen secara langsung tanpa perantara.
Saking menguntungkannya bisnis MLM ini memang tidak heran jika banyak pihak tidak bertanggung jawab menyelewengkan peranan utama bisnis tersebut. Pasalnya bisnis yang baik harus memenuhi ragam unsur penting, di mana keuntungan bukan hanya untuk upline, namun juga adil bagi downline.
Alasan kenapa banyak orang berbisnis MLM juga karena ada banyak bonus yang bisa didapatkan. Sebut saja bonus-bonus menarik, seperti bonus prestasi, bonus eceran, potongan harga, insentif, dan banyak lainnya. Bonus tidak selalu berbentuk uang karena bisa juga berupa barang dengan nilai yang sudah disesuaikan setara pencapaian penjualan.
Demikian informasi factual terkait bisnis MLM yang ternyata dijalankan banyak penduduk di Indonesia. Bisnis ini tidak memakan waktu banyak, seperti halnya bekerja di kantoran. Bisnis yang lebih fleksibel ini bisa dilakukan oleh siapa saja, terutama keuntungannya bisa dirasakan oleh pekerja lepas. Jadi Anda harus dapat memahami fungsi software multi level marketing agar bisa mempunyai penghasilan sendiri.